Senin, 19 Agustus 2013

INOVASI KURIKULUM BERBASIS KETERPADUAN



INOVASI KURIKULUM BERBASIS KETERPADUAN
PENDAHULUAN
Ada kecenderungan selama ini guru mengemas pengalaman belajar siswa terkotak-kotak dengan tegas antara satu bidang studi dengan bidang studi yang lainnya, pembelajaran yang memisahkan penyajian mata-mata pelajaran secara tegas hanya akan membuat kesulitan belajar bagi siswa karena pemisahan seperti itu memberikan pengalaman belajar yang bersifat artifisial.Sementara itu, disekolah dasar khususnya dikelas-kelas rendah para siswa lebih menghayati pengalaman belajarnya secara totalitas, siswa mengalami kesulitan dengan adanya pemisahan pengalaman belajar seperti tadi.
Sesuai dengan konsep belajar Gestalt yang mengutamakan pengetahuan yang dimiliki siswa dimulai dari keseluruhan baru kemudian menuju bagian-bagian.Dengan kata lain dimata siswa melihat dirinya sebagai pusat lingkungan yang merupakan keseluruhan yang belum jelas unsur-unsurnya dengan pemaknaan secara holistik yang berangkat dari yang bersifat konkrit.Pemilihan model atau metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi merupakan kemampuan dan keterampilan dasar yang harus dimiliki guru.Sukmadinata (1997) menjelaskan bahwa kurikulum merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan dan pengajaran.Oleh karena itu guru sebagai pendidik harus mempunyai potensi untuk memilih model pembelajaran yang dapat digunakan sesuai karakteristik siswa dan tuntunan kurikulum.
Kurikulum Terpadu merupakan kurikulum yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun secara klasikal aktif menggali dan menemukan konsep dan prinsip- prinsip secara holistik bermakna dan otentik.Melalui pertimbangan itu, maka beragam pandangan dan pendapat tentang pembelajaran terpadu, tapi semuanya menekankan pada cara menyampaikan pelajaran yang bermakna dengan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.Melalui pembelajaran terpadu diharapkan para siswa memperoleh pengetahuan secara menyeluruh dengan cara mengaitkan satu pelajaran dengan pelajaran lain.


A.Kurikulum berbasis keterpaduan
Kurikulum berbasis keterpaduan adalah organisasi kurikulum secara terpadu, suatu bentuk kurikulum yang meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan.
Kurikulum terpadu menyediakan kesempatan dan kemungkinan belajar bagi siswa.Kesempatan belajar tersebut di rancang dan di laksanakan secara menyeluruh dengan mempertimbangkan hal-hal yang berpengaruh oleh karena itu di perlukan pengaturan, kontrol,bimbingan agar proses belajar terarah ketercapaian tujuan-tujuan kemampuan yang diharapkan.Kurikulum dirancang berdasarkan sistem keterpaduan yang mempertimbangkan komponen-komponen masukan, proses, dan produk secara seimbang dan setaraf.
Pada komponen masukan, kurikulum di titikberatkan pada mata-mata pelajaran yang logis dan sistematis agar siswa menguasai struktur pengetahuan tertentu.Pada komponen proses, kurikulum dititikberatkan pada pembentukan konsep berfikir dan cara belajar yang di arahkan kepada pengembangan peta kognitif.Pada komponen produk, kurikulum dititikberatkan pada pembentukan tingkah laku spesifik.
B. Komponen-komponen kurikulum berbasis keterpaduan
Kurikulum berbasis keterpaduan meliputi berbagai komponen yang saling berkaitan yaitu sub sistem masukan yakni siswa, sub sistem proses yakni metode,materi, masyarakat, sub sistem produk yakni lulusan yang di kaitkan komponen evaluasi dan umpan balik.Masing-masing komponen berkaitan, pengaruh mempengaruhi satu sama lain dalam rangka mencapai tujuan.
Komponen lulusan adalah produk sistem kurikulum yang memenuhi harapan kuantitas yakni jumlah lulusan sesuai dengan kebutuhan dan harapan kualitas yakni mutu lulusan di tinjau dari segi tujuan intrinsik dan tujuan ekstrinsik.Komponen metode terdiri dari program pembelajaran, metode penyajian, bahan dan media pendidikan.sedangkan komponen materi terdiri dari fasilitas, sarana prasarakapan, perlengkapan dan biaya.Komponen ini di sediakan dlam jumlah dan dan kualitas yang memadai dan berfungsi sebagai unsur penunjang proses pendidikan.
Komponen evalusi untuk menilai keberhasilan proses kurikulum dan ketercapaian tujuan kurikulum.Hasil evaluasi memberikan informasi untuk membuat keputusan tentang tingkat produktivitas kurikulum.Komponen balikan berguna untuk memberikan informasi
dalam rangka umpan balik demi perbaikan sistem kurikulum. Sumber informasi diperoleh dari hasil evalusi yang telah dilaksanakan sekolah dan lembaga tempat para lulusan bekerja.
Komponen masyarakat merupakan masukan eksternal dalam bidang sosial budaya, yang berfungsi sebagai faktor penunjang dan turut mewarnai pelaksanaan kurikulum secara keseluruhan.
C. Karakteristik kurikulum berbasis keterpaduan
Kurikulum terpadu merupakan bentuk kurikulum yang meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan.Dengan demikian, komponen terpadu mengintegrasikan komponen-komponen mata pelajaran sehingga batas-batas mata pelajaran tersebut sudah tidak tampak lagi, dikarenakan telah dirumuskan dalam bentuk masalah atau unit. Ciri-ciri bentuk organisasi kurikulum terpadu diantaranya adalah: (a) berdasarkan filsafat pendidikan demokrasi pancasila, (b) berdasarkan psikologi belajar gestalt dan field teory (c) berdasarkan landasan sosiologis dan sosiokultural, (d) berdasarkan kebutuhan, minat, dan tingkat perkembangan pertumbuhan peserta didik, (e) ditunjang oleh semua mata pelajaran atau bidang studi yang ada, (f) Sistem penyampaiannya dengan menggunakan sistem pengajaran unit yakni unit pengalaman dan unit mata pelajaran dan (g) Peran guru sama aktifnya dengan peran peserta didik, bahkan peran siswa lebih menonjol dan guru cenderung berperan sebagai pembimbing dan fasilitator.
Keunggulan atau manfaat kurikulum terpadu diantaranya, adalah:(a) Segala sesuatu yang di pelajari dalam unit bertalian erat,(b) Kurikulum ini sesuai dengan pendapat-pendapat modern tntang belajar,(c) Memungkinkan hubungan yang erat kaitannya antara sekolah dengan masyarakat,(d) sesuai dengan faham demokratis,(e) mudah disesuaikan dengan minat,kesanggupan dan kematangan peserta didik.
Kurikulum terpadu yang banyak digunakan di lapangan terdiri dari model connected, webbed, dan integrated. Kurikulum ini dipandang sebagai upaya untuk memperbiki kualitas pendidikan di tingkat dasar, terutama dalam rangka mengimbangi gejala penjejalan kurikulum yang sering terjadi dalam pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah.Model connected atau model keterhubungan pada prinsipnya mengupayakan adanya keterkaitan antara konsep, keterampilan, topik, ide, kegiatan dalam satu bidang studi.Model webbed atau model jaring laba-laba merupakan model dengan menggunakan pendekatan tematik, baru kemudian dikembangkan sub-sub tema dengan memperhatikan kaitannya dengan bidang studi terkait.Model integrated atau model keterpaduan merupakan model yang menetapkan prioritas kurikulum dan menemukan keterampilan,konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih dalam beberapa bidang studi, dan model ini sulit dilaksanakan sepenuhnya mengingat sulitnya menemukan materi dari setiap bidang studi yang bener-benar tumpang tindih dalam satu semester.
D. Prosedur Pengembangan Kurikulum Berbasis Keterpaduan
Kurikulum memisahkan penyajian mata-mata pelajaran secara tegas hanya akan membuat kesulitan bagi siswa, karena pemisahan seperti itu akan memberikan pengalaman belajar yang bersifat artifisial. Sementara di jenjang sekolah dasar khususnya siswa pada kelas-kelas awal lebih menghayati pengalamanya secara totalitas, hal ini mengundang kesulitan belajar dengan pemilahan-pemilahan pengalaman secara artifisial tersebut.
Sesuai dengan teori Gestalt yang mengedepankan pengetahuan yang dimiliki siswa di mulai dari keseluruhan baru menuju bagian-bagian.Melalui pemikiran tersebut , maka kurikulum terpadu yang berangkat dari bentuk rencana umum dan dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran unit (unit teaching). Rencana umum yang di maksud adalah organisasi kurikulum yang berpusat pada bidang masalah, idea, core atau thema tertentu yang dapat digunakan untuk melaksanakan suatu pengajaran unit.



1. Tujuan sumber unit
Tujuan pendidikan dan pembelajaran unit antara lain:
a. Menyediakan sumber-sumber yang dapat digunakan dalam merencanakan sesuatu unit dan berisi saran-saran, petunjuk-petunjuk tentang kegiatan-kegiatan siswa, baik secara perorangan maupun secara kolektif.
b. Memberikan bimbingan atau petunjuk dalam menentukan lingkup masalah atau syarat-syarat tentang tingkat tujuan yang hendak dicapai.
c. Memuat hal-hal yang dapat dijadikan petunjuk dan bantuan mengajar secara teratur dan tersusun agar lebih efektif.
d. Memuat saran tentang penilaian.
e. Menunjukkan bermacam-macam pengalaman tertentu yang dapat diperg unakan guru dn mengembangkan satuan pengajaran.
2. Kriteria penyusunan rencana umum
a. Rencana umum bernilai atau dapat digunakan didalam banyak situasi dan bersifat fleksible, baik isi maupun prosedur-prosedur mengajar dan belajar.
b. Rencana umum dikembangkan oleh kelompok guru dan bukan hanya oleh seorang guru saja.
c. Cara yang paling efektif adalah apabila rencana tersebut dilaksanakan oleh kelompok guru yang telah mempersiapkannya.
d. Rencana umum disusun sedemikian rupa agar mudah dilakukan dan diubah sesuai dengan kondisi dan fasilitas yang tersedia.
e. Program ini menyediakan cukup persiapan fasilitas, waktu bagi peserta pelayanan dan ketatausahaan.
3. Organisasi dan isi rencana umum
a. Filsafat dan tujuan sekolah seharusnya benar-benar dipahami oleh guru yang menyusun guru unit dan dirumuskan secara jelas.
b. Tujuan rencana seharusnya memberikan sumbangan yang bermakna bagi pencapaian tujuan sekolah dan memberikan arah bagi pengembangan pembelajaran.
c. Ruang lingkup resource unit berisikan suatu perumusan scope yang jelas seperti pembatasan istilah yang digunakan, untuk tingkatan kelas mana unit itu dipersiapkan dan referensi yang membantu guru terhadap daerah permasalahan.
d. Kegiatan yang disarankan meliputi sejumlah kegitan belajar bagi individu dan kelompok dipilih secara diorganisir agar dapat dipergunakan secara efektif.
e. Rencana secara lengkap buku-buku sumber dan alat bantu yang akan digunakan.
f. Prosedur evaluasi dan alat-alatnya dipilih sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan dan menjadi bagian integral dari rencana umum.
g. Pengalaman dalam suatu unit kerap kali membantu guru dalam perencanaan unit-unit selanjutnya.sesuatu rencana umum yang berisi banyak kemungkinan yang mendorong penyelidikan dan belajar hal-hal yang baru di ketahui.
h. Diperlukan diskusi tentang berbagai rencana umum dalam rangka perencanaan secara kooperatif.Rencana tersebut berisikan saran-saran bagi guru tentang cara-cara yang dapat dilakukan dalam pelaksanaan pengajaran unit.


DAFTAR PUSTAKA
Nina W. Syam. 2004. Tekhnologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan. Makalah. Disajikan pada diskusi panel . UPI Bandung.

1 komentar:

  1. RUBYQQ, Agen poker judi online terbesar dan terpercaya.
    Kini hadir dengan 7 Games Terpopuler
    Murni player vs player 100%
    Bonus Turnover 0.5% *dibagikan setiap hari pada jam 12 siang
    Bonus referral 20% *berlaku seumur hidup
    Bonus jackpot jutaan rupiah setiap hari nya

    UNTUK MENDAFTAR SILAHKAN KLIK LINK BERIKUT : https://goo.gl/71WTFu

    Hubungi kami di layanan servis 24jam nonstop,
    - Livechat 24 jam : Official site rubyqq
    - Pin BBM : 2B8938F7

    BURUAN JOIN ; )

    BalasHapus